chapter 5
pernyataan kakak beberapa hari yang lalu benar-benar mengganggu... apakah benar aku jatuh cinta... pada Danniel??? kalau iya, apakah mungkin segampang ini untuk seseorang jatuh cinta? bukankah mencintai seseorang harus ada alasan... sementara, aku tidak punya jawaban apapun tentang kenapa aku bisa mencintai nya??? aku sangat yakin kakak hanya mengambil kesimpulan yang tergesa-gesa....
aarrggghhhh!! ini tidak bisa dibiarkan... aku harus tanya lagi sama kakak... bagaimana mungkin kakak lebih tau tentang perasaan ku dibanding aku? kakak juga tidak punya pengalaman yang banyak mengenai cinta. seumur hidup, kakak hanya mencintai satu orang. dan itu juga bukan kisah cinta yang sukses. kakak hanya memendam perasaan itu. hingga sekarang cewek itu juga ga tau keberadaan kakak. padahal rumah kami hanya terpisah 5 rumah saja. tapi itulah... jadi pendapat kakak tidak bisa dikatakan 100% benar. aku pun melangkahkan kaki ke kamar kakak. tapi... suara ini, kakak dan Danniel... sedang apa mereka??
" no.. i won't let it happen!! she's still young... "
" young?? she's 14 years old now... this year she's going to 15... dun u think u do overact??? she deserve to get the same experience like another girl out there.... "
" but i know she's not ready yet "
" so tell me when she will be ready??? she never try even once.. how can u know she is already or not?? dun u feel sorry for her?? she just... like... it's not good for her dewa... she's not leaving in a fairytale story, who just wait for her happy ending live... "
" dun tell me what should i do to my sister Dan!! "
" i'm not trying to teach u.. i just wanna try to wake u up!! if u keep to hide her in this place that u called safety home, how can she protect her self when u r not around her??? she dun even know what good and bad.... i love her too dewa.. she just like a sister to me.... i's sick by seeing u do this to her.. "
tak ada cerita lagi... apa sih yang sedang mereka bicarakan?? kenapa sepertinya, mereka sedang membahas... aku???
" but she didin't see u as her brother... "
" what do u mean? "
kakak... jangan - jangan...
" she love u.. she's fall for u.. did u get that?? "
jantungku serasa berhenti berdetak...
" u said 'u think', right...? so u might get it wrong... "
" why?? do u scared to know the fact that she love u??? huh?? "
" i am not try to tell u i am scared.. i just... not sure u got what ur sister feel for me..."
" so tell me the reason, why she feel so shy and awkward when she's around u??? "
tak ada yg menjawab. aku.. tak ingin ada disini.. aku harus meninggalkan tempat ini sebelum kakak atau Danniel melihatku.
kakak jahat.. buat apa coba dia ngomong gitu sama Danniel?? aku aja belum jelas dengan perasaan ku.. knp kakak begitu yakin aku suka sama Danniel? aku memang ga tau apa - apa. tapi bukan berarti aku juga ga faham dengan hati aku sendiri. kakak bener - bener jahat!!! ini perasaan ku... bukan perasaan kakak. kenapa kakak bertingkah seolah perasaan ku dia yang punya???
tiba - tiba pintu kamar ku di ketuk dari luar. seseorang memanggil ku dengan suara yang agak lemah. itu... suara Danniel.. gimana niy? apakah aku harus pura - pura tidur ajah? aku ga tau apa yang harus ku bicarakan dengan nya. walau hanya bertemu dengan nya, setelah semua yang ke dengar tadi, aku rasa aku benar-benar ga akan berani. Danniel kembali memanggilku. kali ini suaranya agak keras. oh tuhan, apa yang harus ku lakukan?
" Nana, can we talk? it's really important. at least, for me... i want u to know something.. i can't wait until tomorrow... Nana, are u still awake? "
kenapa tidak bisa menunggu besok???
" Nana... i really need to share this with u... please..."
aku masih terdiam... akhirnya Danniel pergi. syukurlah... tapi, kenapa dia terdengar sangat sedih??? apa yang ingin di bicarakan nya dengan ku malam - malam begini? kenapa tidak bisa menunggu besok?? aku pun akhirnya tertidur dalam pemikiran ku sendiri.
hujan pagi ini sangat lebat. semakin dingin dengan heningnya ruang makan yang sedang kamu tempati saat ini. Danniel tidak " berkicau " seperti biasanya. kakak hanya memakan roti nya dengan malas. aku menatapi mereka satu - satu dari ujung mata ku. hati - hati.
" nana, i have to go... last night my mom call me, and ask me if i could back home as soon as possible "
" oh... ok.. kapan perginya? "
" today... after this, dewa and me will go to airport. do u wanna join with us? "
" ah.. me?? eung... is it ok? "
" kamu boleh ikut kok kalau kamu mau... "
suara kakak sangat datar. seperti tidak terjadi apa - apa. padahal Danniel dan aku seperti orang yang sangat berhati - hati.
" baiklah kalau gitu... aku ganti baju dulu... "
aku meninggalkan meja. dada aku sesak. lihat kakak. lihat Danniel. lihat fakta danniel mau pergi dan kakak yang sangat tenang.
di mobil Danniel kembali bertingkah seperti pertama aku mengenalnya. kakak juga meladeni candaannya ga kalah seru. hanya aku yang duduk diam, sesekali menyunggingkan senyum ke arah 2 pria istimewa itu. sesampai di airport, suasana masih aman. tapi saat Danniel mengecup keningku, di hadapan kakak, aku mulai merasakan suasana sangat tidak enak. jantung ku bergemuruh seolah ada longsor atau gempa atau apalh itu nama nya. muka ku memanas.
" u are the best sister i ever had... u r so sweet... i really wish to meet u again. it's a pleasure to know u and dewa. thank for being nice. sorry if i always make u sad. i really love u sweety... "
aku tidak bergeming. tetap menatap kosong ke arah depan, seolah tak ada orang lain di sekitar ku. hingga danniel mengambil tanganku dan meletakkan satu bungkusan kecil. menggenggam tangan ku. tangan nya benar hangat.
" i wish u like it... "
lalu dia berpaling ke arah kakak. mereka berpelukan. tak terlalu jelas apa yg mereka katakan. aku masih seperti terhipnotis dengan benda yang ada di tangan ku.
" bye Nana.. dewa... take care guys... "
dia menjauh. satu tangan kakak di bahu ku, satu lagi melambai ke arah Danniel. setelah danniel tak terlihat lagi, kakak menuntunku balik ke mobil.
dalam bungkusan itu ada surat dan baju kaus putih dengan sebua gambar gadis yang tersenyum sangat indah. gadis itu cantik...
" itu dia yang lukis... kata nya, hanya itu yang ada di bayangan nya kalau lagi ngebayangin kamu tersenyum. "
ini aku?? apakah aku secantik ini? aku berpaling ke surat yang ada di pangkuanku.
" dearest my lovely Nana... i really wish u will like it... but the most i really wanted in this world is, to see u smile... let's meet again... cuz i really want to see u smile...
from Dann "
" kakak... boleh kah aku menyukai Danniel ???"
kakak mengusap lembut kepala ku dan tersenyum...
tak ada yg menjawab. aku.. tak ingin ada disini.. aku harus meninggalkan tempat ini sebelum kakak atau Danniel melihatku.
kakak jahat.. buat apa coba dia ngomong gitu sama Danniel?? aku aja belum jelas dengan perasaan ku.. knp kakak begitu yakin aku suka sama Danniel? aku memang ga tau apa - apa. tapi bukan berarti aku juga ga faham dengan hati aku sendiri. kakak bener - bener jahat!!! ini perasaan ku... bukan perasaan kakak. kenapa kakak bertingkah seolah perasaan ku dia yang punya???
tiba - tiba pintu kamar ku di ketuk dari luar. seseorang memanggil ku dengan suara yang agak lemah. itu... suara Danniel.. gimana niy? apakah aku harus pura - pura tidur ajah? aku ga tau apa yang harus ku bicarakan dengan nya. walau hanya bertemu dengan nya, setelah semua yang ke dengar tadi, aku rasa aku benar-benar ga akan berani. Danniel kembali memanggilku. kali ini suaranya agak keras. oh tuhan, apa yang harus ku lakukan?
" Nana, can we talk? it's really important. at least, for me... i want u to know something.. i can't wait until tomorrow... Nana, are u still awake? "
kenapa tidak bisa menunggu besok???
" Nana... i really need to share this with u... please..."
aku masih terdiam... akhirnya Danniel pergi. syukurlah... tapi, kenapa dia terdengar sangat sedih??? apa yang ingin di bicarakan nya dengan ku malam - malam begini? kenapa tidak bisa menunggu besok?? aku pun akhirnya tertidur dalam pemikiran ku sendiri.
hujan pagi ini sangat lebat. semakin dingin dengan heningnya ruang makan yang sedang kamu tempati saat ini. Danniel tidak " berkicau " seperti biasanya. kakak hanya memakan roti nya dengan malas. aku menatapi mereka satu - satu dari ujung mata ku. hati - hati.
" nana, i have to go... last night my mom call me, and ask me if i could back home as soon as possible "
" oh... ok.. kapan perginya? "
" today... after this, dewa and me will go to airport. do u wanna join with us? "
" ah.. me?? eung... is it ok? "
" kamu boleh ikut kok kalau kamu mau... "
suara kakak sangat datar. seperti tidak terjadi apa - apa. padahal Danniel dan aku seperti orang yang sangat berhati - hati.
" baiklah kalau gitu... aku ganti baju dulu... "
aku meninggalkan meja. dada aku sesak. lihat kakak. lihat Danniel. lihat fakta danniel mau pergi dan kakak yang sangat tenang.
di mobil Danniel kembali bertingkah seperti pertama aku mengenalnya. kakak juga meladeni candaannya ga kalah seru. hanya aku yang duduk diam, sesekali menyunggingkan senyum ke arah 2 pria istimewa itu. sesampai di airport, suasana masih aman. tapi saat Danniel mengecup keningku, di hadapan kakak, aku mulai merasakan suasana sangat tidak enak. jantung ku bergemuruh seolah ada longsor atau gempa atau apalh itu nama nya. muka ku memanas.
" u are the best sister i ever had... u r so sweet... i really wish to meet u again. it's a pleasure to know u and dewa. thank for being nice. sorry if i always make u sad. i really love u sweety... "
aku tidak bergeming. tetap menatap kosong ke arah depan, seolah tak ada orang lain di sekitar ku. hingga danniel mengambil tanganku dan meletakkan satu bungkusan kecil. menggenggam tangan ku. tangan nya benar hangat.
" i wish u like it... "
lalu dia berpaling ke arah kakak. mereka berpelukan. tak terlalu jelas apa yg mereka katakan. aku masih seperti terhipnotis dengan benda yang ada di tangan ku.
" bye Nana.. dewa... take care guys... "
dia menjauh. satu tangan kakak di bahu ku, satu lagi melambai ke arah Danniel. setelah danniel tak terlihat lagi, kakak menuntunku balik ke mobil.
dalam bungkusan itu ada surat dan baju kaus putih dengan sebua gambar gadis yang tersenyum sangat indah. gadis itu cantik...
" itu dia yang lukis... kata nya, hanya itu yang ada di bayangan nya kalau lagi ngebayangin kamu tersenyum. "
ini aku?? apakah aku secantik ini? aku berpaling ke surat yang ada di pangkuanku.
" dearest my lovely Nana... i really wish u will like it... but the most i really wanted in this world is, to see u smile... let's meet again... cuz i really want to see u smile...
from Dann "
" kakak... boleh kah aku menyukai Danniel ???"
kakak mengusap lembut kepala ku dan tersenyum...