Selasa, 17 Juli 2012

is it LOVE?

chapter 1


I dun know what happen... tapi aku tidak bisa pungkiri hidup aku seolah memiliki gravitasi pribadi. pertama kali aku melihat nya, ketika aku menjeput kakak ke bandara... dia terlihat sangat akrab dengan kakak. tapi, tidak mungkin kakak punya teman orang luar negri. bukan karena english kakak yg berantakan. hanya saja, kakak bukan tipe cowok yang gampang bergaul. teman indonesia nya saja dikit banget. mata ku masih tertuju padanya hingga kakak merangkulku. mencubit hidungku dan mengacak rambutku. kakak bertingkah seolah sebulan "perantauannya" ke bandung sebuah perjalanan ekspedisi yang memakan waktu puluhan tahun. 

" lama nunggunya? kamu pasti capek... maaf, tadi pesawatnya delay. cuaca nya ga bagus. jadi penerbangan di tangguhkan. adikku yang manis ini g marah kan??? "

kakak menanyai ku bertubi-tubi, seolah tidak memberikan ku waktu untuk menjawab atau hanya sekedar menghela nafas. ketika wajahnya mendekat ke wajahku, aku hanya bisa memutar bola mataku. kakak tersenyum dan kembali memelukku. 

"kak.. aku ga bisa nafas.. "

ujar ku. percuma, kakak semakin menguatkan pelukkan nya... hingga akhirnya aku terbatuk-batuk, barulah dia mengendurkan rangkulannya. 

" ok.. so all i have to do is watching u both hugging like there is no tomorrow... fine!! i am cool with it."

kakak menepuk jidat nya. dengan tampang polos kakak menertawakan sindiran yang di tujukan kepadanya tadi. kembali.. aku bisa mendengar suara degupan kencang dari jantung ku. ada apa ini... aku gemeteran.. nafas ku sesak.. lebih sesak dibanding rangkulat kakak tadi. TUHAN.. kenapa aku? apakah aku mendadak asma?? tidak mungkin semudah itu kan???

" i already introduce my self twice... did my hand look good more than my face??"
" no!! it's not like that...  so... how are u? i am nana... and u?"
" nama nya Danniel dek .. Danniel.. harus diulang berapa kali sih?? "
" oops.. sorry..  aku.. cuma.. itu... lietin... itu.. apa nama nya... kak oleh-oleh aku ada... "

2 pria itu saling bertatapan... menatapku aneh... aku sendiri juga merasa diriku aneh.. aku g pernah se error ini.. aku kenapa? siapa aku?? ada apa ini?? 

kakak membimbing tangan ku meninggalkan bandara. katanya sih lapar. aku bisa mendengar kriyuk-kriyuk dari perutnya. sesaat aku bisa merasakan atmosfir yang normal. hingga aku kembali dihadapkan pada fakta, Danniel saat tertawa sangat lucu... mata sipitnya menghilang, membentuk garis melengkung... TUHAN.. aku suka mata itu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar