Sore ini benar-benar melelahkan. Aku ga tau bagaimana cara kerja humas, tiap hari kami harus kerja. Ga ada waktu luang sedikitpun. Dalam sehari, kami sampai bisa melakukan 3 pemotretan atau syuting. Syukur sih masih banyak yang percaya PH tempat ku bekerja. tapi kalau ga ada libur gini kan capek juga... Ga ada seorang pun dari kami semua yang pulang kerumah kurun waktu 1 minggu ini. Memang bukan hal yang baru sih, tapi kali ini benar-benar kebangetan sibuknya. Istirahat makan pun kami manfaatkan untuk membahas pekerjaan. Tidur hanya beberapa jam saja, malah ada yang benar- benar tidak bisa beristirahat sama sekali. Tapi bersabarlah, aku harus bersabar. Karena bos besar menjanjikan liburan panjang buat kami setelah proyek kali ini. SE-BU-LAN. Aku bisa istirahat total. Ingin kemana pun aku bisa. Ingin ngapain aja aku juga bisa. Dan planing kali ini adalah HYBERNASI!! Aku sangat merindukan kamarku... sangaaaaat rindu.. TT_TT...
" Jadi hybernasinya?"
Mas Tio tau-tau sudah ada dibelakangku. Aku mengangguk bahagia. Aku bisa membayangkan "syurga" yang akan ku lalui. Paling bangun kalau laper atau kepentingan lain ajah, seperti pup?? hihihihihihihi.... Mas Tio mencubit hidung ku.
" Sepertinya cara kamu untuk memiliki kebahagiaan sangat sederhana yah. Cuma tidur. Aku penasaran apalagi yang bisa membuat mu sebahagia ini selain tidur? "
" Mmm... coklat? es krim? kue? Seperti biasa lah mas, itu cukup membuat aku bahagia dunia akhirat... "
Jawabku sekenanya. Mas Tio cuma tersenyum. Kepalanya menggeleng-geleng mengisyaratkan aku terdengar sangat "aneh seperti biasanya " bagi cowok tinggi kurus berkulit sawo bersih itu.
Mas Tio itu adalah mantan kekasih kakak ku. Sejak kecelakaan yang merenggut jiwa kak Karin 5 tahun yang lalu, Mas Tio selalu menjaga ku seperti aku adalah adik kandungnya sendiri. Lama mas Tio terpuruk dengan menyalahkan dirinya dengan kematian kakak. Andai saat itu dia bisa nemenin kak Karin, mungkin saja akan beda kisahnya. Kak Karin ga akan mengendarai mobil dengan kekesalan karena mas Tio lebih milih tidur ketimbang nemenin kak Karin ke salon. Sebenarnya wajar, mengingat kerjaan mas Tio ( yang sekarang juga menjadi kerjaanku, hanya saja mas Tio jabatannya jauh lebih tinggi ). Hanya saja kakak hari itu "terlalu" manja dari biasanya. Kak karin berniat memperkenalkan Mas Tio pada teman kantor barunya. Waktu itu Mas Tio baru menjabat sebagai asisten sutradara, dan film indie buatannya benar-benar bikin heboh. Banyak yang jadi penggemar Mas Tio saat itu. Belum lagi akting mas Tio sebagai aktor pembantu dalam film indie itu benar-benar waaaaah... Tapi mau gimana lagi, Tuhan punya cara nya sendiri menyayangi hambanya..
" Kamu masih nungguin pangeran berkuda putih niy? "
" Emang jaman sekarang masih ada yang yang kemana-mana pake kuda? bagus tu...itung-itung hemat BBM. Tapi, ntar pup nya blepotan dimana-mana dunk??? "
" haha.. lucu.. serius deh "
" Yah ga lah mas... cuma nungguin yang pas ajah. Yang bener-bener tau setia itu apa. Tapi jangan kayak mas juga! Bagi aku siy, mas itu bukan setia, tapi bodoh!! Mending yang di setia-in bisa balik lagi."
" Bukan nya syukur, malah ngatain bodoh.. itu tandanya kakak kamu itu beneran special. Ga kayak kamu, dapet pacar selalu ga ada yang setia. "
" Jangan mulai deh.. itu mereka aja yang karatan matanya, ga bisa liet seberapa specialnya seorang Oli. Ntar liat ajah, kalau aku dapet cowok yang matanya sehat, siap-siap aja. Mas bakal aku depak jadi "partner" aku..."
" OK... tapi kalau kenapa - kenapa jangan ngarep pintu kamar akan terbuka... bersihin tisu-tisu kamu.. "
" OK!! tinggal ngadu ini ajah... "kamar" kak Karin deket kok.. lagian siapin mental ajah di omelin si mama "
" Ancaman kamu tu ga bisa di ganti yah??? "
" Kapan-kapan deh aku ganti kalau nemu yang lebih seru. hahahaha..."
" Tapi artis kemaren kayak nya tertarik tuh sama kamu.. "
" Yang mana?"
" Yang syuting Iklan kemaren.. Yang dari luar negri itu loh. Yang tampangnya chinese. Tipe kamu banget kan?"
" Oh yang itu.. Tau darimana kalau dia suka aku?"
" Hehe.. Mas mu ini juga cowok Li... Dari gelagat tu cowok kayak nya ada lah unsur-unsur yang ngeliatin dia suka kamu. "
" Mungkin sih.. Tapi ga lah mas.. Dia tu artis. Dari luar negri pula tuh. Dia tu udah nemu beribu cewek yang jauh lebih baik dari aku. "
" Kalau cinta mau gimana?"
" Yah ga gimana-gimana.. Cuma kan bisa realistis ajah. Lagian artis mah, lebih besar kemungkinan ga setia ketimbang orang biasa. "
" Kalau dia beneran suka kamu trus nembak gimana?"
" Terima dunk!! masa nolak "
Mas Tio mencubit pipiku. Akhir nya dia pergi ninggalin aku. Dia cuma melambaikan tangannya saat bilang Mama tadi nelpon nyuruh nyempetin mampir kerumah. Meski candaan ku sering membuat Mas Tio tersenyum, Mas Tio selalu menunjukkan ia bahagia. Tapi punggung pria yang udah berusia 29 tahun itu selalu menunjukkan kesepian dan kesedihannya. Punggung lelah itu selalu terlihat begitu menyedihkan selama 5 tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar